Ada dia menusuk saat merunduk
Jika hidup hanya untuk kata ini
Lalu untuk apa esok kita masih disini
Ketenangan bukan jaminan masa depan
Namun jika kaya dan miskin itu jaminan
Maka dunia akan bergerak sampai disini
Kuterangkan hakku wahai teman
Kubrikan hakku padamu
Maukah kau menukarnya dengan kwajibanmu?
Mulut manis rasa madu beracun
Mulut manis rasa gula berbatu
Ketika engkau datang
Ketika engkau menang
Ketika engkau tertawa
Lalu kau injak hak kami
Puaskah kau dengan hak kami
Jauhkah kwajiban munafikmu?
Cianjur , 10 Februari 2007
wow, kha…. aku seneng, ternyata bulan ini kamu semakin aktif menulis… mengambil motto sebuah partai, “Lanjutkan…!!”, hehehe….
iya? terimakasih mah
ya mah aku akan melanjutkan sampai puisiku abis
hahahha